Thursday 22 May 2014

Manajemen




PEMBAHASAN

1)      PENGERTIAN MANAJEMEN
         Manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemamfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya .
Dalam mencapai tujuannya, selain memanfaatkan  sumber-sumber  daya yang ada ,manajemen juga menggunakan metode ilmiah dan seni dalam setiap pendekatan atau penyelesaian masalah-masalah yang di hadapi. Metode ilmiah yang digunakan umumnya meliputi kegiatan sebagai berikut:
1.      Mengetahui adanya persoalan
2.      Mendefinisikan persoalan
3.      Mengumpulkan fakta, data, dan informasi
4.      Menyusun alternatif penyelesaian
5.      Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian
6.      Menyelesaikan keputusan serta melakukan tindak lanjut

2)      FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
1.      Perencanan
Perencanan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi manajemen. Perencanan diperlukan untuk membawa perusahaan   ke sasaran atau  tujuan yang ingin dicapainya di masa yang akan datang. Perencanaan yang baik dapat memberikan beberapa keuntungsn, seperti:
a)      Dapat mengidentifikasi peluang masa depan
b)      Mengantisipasi dan menghindari pemasalahan di masa depan
c)      Mengembangkan rangkaian langkah strategik dan taktik
Perencanan mempunyai bentuk-bentuk berikut:
a.       Tujuan (objective)
Tujuan merupakan suatu sasaran kegiatan yang sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b.      Kebijakan (policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian yang digunakan untuk mengambil keputusan.
c.       Strategi
Strategi merupakan program yang dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d.      Prosedur
Prosedur merupakan serangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan perusahaan.
e.       Aturan
Aturan merupakan bagian dari prosedur dan merupakan tindakan yang spesifik
f.       Program
Program merupan kombinasi dari kebijakan, prosedur, aturan, dan pemberian tugas yang di sertai anggaran atau budget.
            Dalam pelaksanaannya perencanaan dapat meliputi
§      Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan dibuat
§      Menentukan jumlah dana dan sumber dana yang di perlukan
§      Menentukan jumlah dan spesifikasi keahlian

2.      Pengorganisasian
Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan faktor-faktor fisik, agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan. Mengorganisasikan merupakan bagian proses manajemen yang memiliki arti : membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta mengkoordinasikan aktivitas mereka,agar setiap individu dapat mengetahui dengan jelas apa yang mejadi tugasnya.
Dengan demikian, pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Ø  Membagi pekerjaan
Ø  Mengelompokan pekerjaan
Ø  Mendelegasikan wewenang
Ø  Mengembangkan mekanisme koordinasi
Keuntungan pengorganisasian:
v  Dapat terbina hubungan yang baik antara anggota organisasi, maupun antar organisasi sehingga akan mempermudah pencapaian tujuan organisasi.
v  Setiap anggota organisasi dapat mengetahui dengan jelas tugas dan kewajiban serta tanggung jawabnya.

3.      Pengarahan
Dakam bekerja, setiap individu mempunyai perbedaan fisik dan mental,nilai-nilai individu, serta problem pribadi, sesuai dengan keadaan social ekonomi mereka. Tugas manajer adalah menyelaraskan tujuan perusahaan sengan tujuan individu agar tidak terjadi konflik dlam organisasi. Manajer atau pemimpin di tuntut untuk dapat berjomunikasi, memberikan, petunjuk, berfikir kretif, berinisiatif, meningkatkan kialitas, serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Kegiatan pengarahan ini banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada bawahan, masalah kepemimpinan, serta masalah pengembangan komunikasi.
·         Motivasi
Motovasi adalah proses pemberian motif (penggerak) kepada karyawan untuk dapat bekerja  sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif. Jadi dalam memberikan motivasi, manajer harus mempengaruhi sikap bawahan agar mereka bersedia menjalankan tugas-tugasnya selaras dengan tujuan organisasi. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi motivasi sebagai berikut:
ª      Kebutuhan pribadi
ª      Tujuan dan persepsi individu atau kelompok
ª      Cara untuk mewujutkan kebutuhan, tujuan, dan persepsi tersebut
Q      Ada dua jenis motivasi yang dapat ditanamkan yaitu:
v  Motivasi positif
Yaitu proses mempengaruhi orang lain dengan memberikan tambahan tingkat kepuasan tertentu misalnya memberikan promosi
v  Motivasi negatif
Yaitu proses mempengaruhi orang lain dengan memberikan ancaman atau mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu dengan terpaksa misalnya memberikan ancaman dengan penurunan pangkat.
Q      Untuk membedakan tugas-tugas di dalam organisasi, ada tiga tingkatan manajemen yang dapat diutarakan yaitu:
a)      Manajemen Tertinggi (Top Management)
Sering disebut pula manajemen puncak atau eksekutif kunci, misalnya Dewan Direktur, Direktur Utama, Presiden Direktur, dan para pejabat eksekutif yang lainnya. Manajemen puncak bertugas mengembangkan rencana-rencana yang lua dan melakukan pengambilan keputusan strategis.
b)      Manajemen Menengah (Middle Management)
Termasuk dalam kategori manajemen menengah ini: pemimpin pabrik, kepala devisi, kepala seksi, dan kepala bagian, tugasnya adalah mengembangkan rencana-rencana yang telah disusun manajemen puncak.
c)      Manajemen pelaksana (Operating Management)
Para manajer di tingkat ini bertanggung jawab untuk melaksanakan semua rencana yang telah dibuat manajemen menengah serta bertugas untuk mengawasi para pekerja dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Manajer pelaksana sering pula sering desut dengan pengawas penyelidik tingkat pertama (first line supervisor). Karena itu, ketrampilan yang di butuhkan di tingkat ini adalah ketreampilan yang bersifat teknik (Technical Skills).




4.      Pengendalian
Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses pengendalian mencatat setiap perkembangan ke arah tujuan pokok perusahan, juga sasaran serta metode pencapaiannya yang memungkinkan manajer mengetahui lebih awal bila terdapat penyimpangan. Karena, pengendalian berkaitan erat dengan perencanan.

Q      Langkah-langkah dalam proses pengendalian adalah :
v  Menetapkan standar dan metode
Langkah ini untuk mengukur prestasi, misalnya berapa target produksi dan penjualan yang ingin dicapai.
v  Mengukur prestasi kerja
pelaksanaan langkah kedua ini merupakan proses yang berkesinambungan serta berulang-ulang dan frekuensinya tergantung pada jenis aktivitasnya. Pengukuran prestasi kerja ini sedapat mungkin dilakukan dengan segera agar tindak lanjut bisa segera pula dilanjutkan.
v  Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kedua langkah sebelumnya, yaitu membandingkan antara langkah pertama dan kedua.
v  Mengambil tindakan koreksi
Tindakan koreksi diperlukan apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan, misalnya mengadakan beberapa perubahan terhadap aktivitas organisasi atau standar kerja yang ada.







3)      MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN
Manajemen berdasarkan sasaran adalah suatu sistem manajemen dinamis yang berusaha mengintegrasikan kebutuhan perusahaan  untuk menjelaskan dan mencapai tujuan keuntungan dan pertumbuhannya dengan kebutuhan manajer untuk mrmbuktikan da mengembangkan dirinya sendiri.
Q      Bilamana suatu sistem manajemen berdasarkan sasaran di jalankan dalan suatu perusahaan, maka ada suatu proses terus menerus mengenai:
1.      Memeriksa kembali secara kritis dan menjelaskan lagi rencana strategi dan taktis dari perusahaan.
2.      Menjelaskan kepada setiap manajer hasil pokok dan standar karya yang harus di capainya
3.      Mengadakan persetujuan dengan setiap manajer mengenai rencana peningkatan kerja yang merupakan sumbangan besar dan realitas kepada rencana unit dan rencana perusahaan kea rah karya yang lebih baik.
4.      Menciptakan kondisi yang memungkinkan tercapainya hasil pokok dan rencana peningkatan, terutama tentang:
a)      Suatu struktur organisasi yang membirakan kepada seorang menejer kebebasan dan flesibilitas maksimal dalam bekerja
b)      Informasi pengawasan manajemen dalam bentuk dan frekuensi yang memungkinkan pengendalian diri.
5.      Menggunakan pemeriksaan karya yang sistematis untuk mengukur dan membicarakan kemajuan hasil, dan pemeriksaan kemampuan untuk mengetahui siapa yang mempunyai kemungkinan untuk maju.
6.      Membina rencana pendidikan dan pelatihan manajemen untuk membantu setiap manajer untuk mengatasi kelemahannya.
7.      Memperkuat motivasi seseorang manajer dengan seleksi efektif, penggajian dan rencana penggantian.
4)      PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pada kenyataan manajemen tidak dapat dilepas dari pengambilan keputusan, banyak keputusan diambil oleh berbagai tingkat manajemen, sebagai upaya solusi dari berbagai masalah yang dihadapi. Berikut ini adalah urutan yang akan membantu dalam pengambilan keputusan:
Pertama, harus diadakan pengumpulan data yang berkait dengan masalah yang dihadapi. Kemudian dilakukan analisa data dan masalahnya diikuti dengan penyusunan rencana pemecahan, pengumpulan saran-saran, memeilih alternatif, baru berakhir pengambilan keputusan.
Bagi para pengambilan keputusan diperlukan sikap positif untuk dapat menghasilkan keputusan yang berguna:
a)      Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, pelajari terlebih dahulu aspeknya
b)      Mampu menganalisis masalah yang di hadapi dan dapat membedakan antara masalah primer dan masalah sekunder, masalah yang sederhana atau masalah yang kompleks.
c)      Dapat memilih alternatif pemecahan yang terbaik.
Keputusan yang diambil akan dapat di asumsikan baik biaya telah memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a)      Keputusan diambil sebagai pemecahan masalah yang dihadapi.
b)      Sedapat mungkin cepat dan tepat.
c)      Bersifat rasional.
d)     Bersifat praktis dan pragmatis.
e)      Berdampaj negatif seminim mungkin.
f)       Menguntungkam banyak pihak demi kelancaran kerja dan arah tujuan yang hendak di capai.
g)      keputusan yang diambil dapat dievaluasi untuk masa yang akan datang.
Menurut M. manulang, (1998) langkah-langkah ini sangat penting bagi pengambilan keputusan yang efektif untuk dapat dikatagorikan ke dalam lima tahap yang beruntun yaitu:
1)      Menerima tantangan
Tantangan dapat datang dalam berbagai bentuk. Tantangan bisa datang secara langsung dan tersembunyi.
2)      Mencari alternatif
Pengambilan keputusan harus mempertimbangkan secara matang-matang tujuannya serta nilai-nilai yang relevan dengan suatu keputusan.
3)      Penilaian alternatif
Pada tahap ini kelebihan serta kekurangan dari masing-masing alternatif dipertimbangkan dengan cermat.
4)      Menjadi terikat
Pada tahap  ini pilihan dan alternatif terakhir di buat dan pengambilan keputusan menjadi terikat jepada alternatif tersebut.
5)      Berpegang kepada keputusan
Harapan setiap pengambilan keputusan adalah segala-galanya akan berjalan lancar sesudah sesuatu keputusan diambil.
Daftar Pustaka

Anuraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis : Pengelolaan dalam Era Globalisasi. Jakarta : Rineka Cipta
Fuad, M, Cristhine H dan Sugiharto. 2003. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama





[1] M.fuad, Christine H, sugiharto, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003) hal. 92-101
[2] Pandji Anoraga, Pengantar bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) hal.160